Ibunda

ribuan rintangan dirimu hadapi, semua dirimu tempuh, untuk satu anakmu,

meskipun berjalan diatas bara dan menginjak serpihan kaca terus berjalan
 
untuk satu anakmu

seperti malam kasih yang dirimu beri.

ibuku sayang,

lihat dedaunan berjatuhan lalu mengering tapi cintamu tetap bersemi

tak mampu diri ini membalas ,

ingin raga ini mendekap rentamu,
tertidur dalam pelukmu,
lalu mendengar dongeng milikmu

seperti saat kecil dulu,

kasihmu tiada henti

harus dengan apa membalas...

cukuplah bahagiamu, bahagiaku

ibuku sayang setiap desah nafasku iringan doa untuk dirimu

ibuku sayang,

lihat alam bangga denganmu

mulia dirimu,
suci hatimu.

sekarang dirimu pergi tinggalkan diriku pada sunyi

belum mampu diriku membalas


ibu....

Balailaika Berdawai

Serahkan bilalaika itu padaku
Biar kupetik hingga berdawai

Kidung-kidung surga Berkumandang

Lalu peri menari

Setelah itu diriku bernyanyi Hingga fajar menyingsing, Matahari terbangun

Taburkan pasir milik ancala selatan

Mengabit pelangi sirnai kabut Meta

Tundukan mega

Akhirnya mentari simpai sempurna

Makian camar memersik pagi

Senandung ini tak henti, sampai Akhir zaman nanti

Kokohkan jiwa para insan
Tanam perisai emas pada setiap Diri
Menyatu dengan nadi

Balalaikaku berdawailah,

Meski bumi hancur
Ancala melebur
Laut membeku
Dan jiwa-jiwa menghilang

Balalaika teruslah berdawai

Bawakan syair kedamaian
Bukan kematian
Rengkuh ketentraman

Diriku pembawa balalaika Berdawai

Bergaun putih bunga-bunga kapas
Kepak sayap anggun kupu-kupu
Trodies




@elmira

Rupa Sudah Sudah

puing ini hati retak
tak banding aku kulikat nata

ah, sudah sudah

ini lahabi lengkung semu
tak ada matanat diri

ah, sudah sudah

masuk saja dalam diam
tapik kasak-kusuk dan tepik-sorak meski tak teriak,
biar murka tiada berperi

ah, sudah sudahlah

biar semalam ini tetap rindu milik tuan,
rindu saya bukan sedikit





@elmira

Pergi Pergi

semilir angin alun pelan

hujan tak berhenti sua

embun lindap

bulan menyinar tenang

langit tak menarik

malam berpetak-petak

pelangi tertidur nyenyak

matahari retak pula

ini janji lambang abadi,

terukir dimanis jari,

dapatkah dirasa pasti,

tapi dia pergi,

hanya tinggalkan kenangan dalam hati,

dan air mata abadi,

sudahlah,

pergi-pergi

sajalah...




@elmira

Please Dech

please deh,
ini yang ku mau
jangan ganggu

please deh,
ini pilihanku
jangan ikut campur

please deh,
diam !
seri dagomala, seri dagomala
ku kutuk kau jadi siput
lalu, sukur

please deh,
gak perlu kaya gitu kali,
ini hakku jadi terserah dong

please deh,
gak usah kaya diktator
ini negara demokrasi
isinya cuma koruptor

"woi jangan please-pleasean mulu dari tadi..!"

please deh,
gak usah larang-larang, suka-suka dong,

"gak ada kata-kata laen apa selaen please..!"

ada sih,
tolong gak usah gitu deh, ini diriku semua inginku,

"jah, please ama tolong apa bedanya..??!!"

please deh,
jangan gila dong
ya bedalah,

"beda diliat dari mana..??!!"

dudul banget sih,
please tuh bahasa inggris
tolong bahasa indonesia,
bedakan..???

"fuck damn you"

sory i have to go now,

"please deh gak usah buru-buru"

oh, shit i forgot..!

"what it's..??"

shut up, your mouth and dont follow me...!!,

"hmm..hahaha im the devil, you can't to forbid me"

let's see how strong u are ;)

"i'll be waitting for u little angel"

am out..




@elmira

Untuk Mu Tuhan ( ALLAH SWT )

tampak ini rasa sedih, munculkan duka
ini tangis dan tawa dalam nafas
ku kejar kehidupan, tapi melupakan sang Maha hidup
terlalu banyak kita mengeluh dalam hidup
padahal,
mentari beserta cahayanya
bumi yang berputar tanpa derak
bulan yang bergerak diam-diam tak berisik
air yang memancarkan berdecak
angin dengan tarian lembut
adalah milik kita,
hitam-putih dalam hidup
dengki dusta setiap bait kata
ingin ku gulung semua,
celupkan dalam mutiara surga,
lalu hamparkan kembali menjadi putih, mulai lagi
tapi tak akan bisa..!
Kau yang Maha pelindung,
lindungi jiwaku didalam manisnya iman islam
Kau yang Maha pemaaf,
hapuslah semua lembar hitam, yang tertera dilauh mahfuzmu
Kau yang Maha bijaksana,
peluklah ragaku didalam hangatnya ketakwaan
Kau yang Maha malu,
hiasi akhlakku dalam perisai malu milikmu
kau yang Maha melihat,
sahkan kata-kataku !
larut asah
hapus semua
kembali menjadi siembun lagi.


@elmira

Semu 27

disemu ini coba berpaling diri
lihat, dinding-dinding bisu menghardik sepi
tik-tik rintik hujan basahi bumi
lamunan menerawang terbang tinggi,

semilir meniup lirih
terbangkan si rapuh bunga-bunga kapas dalam tarian sunyi
senandung pilu...


tatap langit
hitam pekat
tak menarik
tanpa gejora manik-manik
ada bayang dalam lirik
ingin kusentuh lalu kutarik


tapi apalah, gapaipun tak sampai,
hati tergores perih,


misteri hidup,
akankah sampai disini..


hai.. peri
kemari,
beri aku bisikan
tentang 27

apa nantinya... ?

dimana... ?

atau, sampaikah gapai 27...?

hai.. peri,
mengapa hanya diam membisu,
hati ini menjadi pilu


beri tau satu peristiwa,

biar dapat ku cabut kembali tikaman belati pada jantungku,

sini... kemari,



hening.....



tak terdengar,


bahagiakah diakhir cerita...?





@elmira

Nyanyian Surga ( Puisi Dongeng )

embun rimbun
menetes, membasahi bumi
angin
silir-mamiri menari-nari
hembusan hampa..



la...la...la..la...


apa itu..?
apa yang telah ku dengar,

kubuka mataku,
tatap sekeliling
pelajari semua
lalu kucari bisik suara sunyi tadi,
berlari dalam kalut,



la...la...la...la...


lagi-lagi terdengar
ku cepat berlari

tersentak..!

aku sedang tak berada dibumi
kini aku dalam lingkar rona pelangi,

tersadar ini,
aku telah...mati....
tinggalkan raga dalam pertempuran abadi
membumbung melayang pergi,
dapat kurasa, kepakan sayap dipunggung
ah....ternyata kini aku bersayap merpati,



la...la...la...la...


BIADAP !
senandung itu terdengar lagi,
ku terobos, lingkar pelangi

terlihat,
dan kini dapat kulihat
ternyata itu senandung para bidadari,

"raihlah jemari kami wahai anak adam jangan kau menari-nari dalam lazwardi dilangit ini"

para bidadari bersenandung untukku
disurga ini,
dalam rona si pelangi
dan gema lonceng Tuhan abadi.



@elmira

Ngiau Parkit Kecil

kau parkit kecil kenapa murung saja dalam rumahmu..?
apa kau tak mau untuk muai..?
kau partik kecil,
jika tiba saatnya sangkarmu ku buka,
apa kau akan terbang bebas, dan jadi binal..?
apa kau bisa merasakan hembusan angin semilir berlarian..?
apa juga, sayapmu telah luruh, dan rapuh dalam sangkar..?
kau tinggalkan saja mereka, dan melompat tinggalkan sayapmu itu.
kau parkit kecil
akan ada masanya
aku bawamu jauh dari sangkarmu
untuk kau rengguk jingga pagi,
sampai jumpa parkit kecil
aku akan jengukmu,
saat padi mulai lelah tegak,
sampai jumpa parkit kecil



@elmira
doest'n he realized
that is hurting us a lot
or maybe is heartare made from a stone,
he doest'n know how much pain,
how much hurt,
that his gave to a woman, who love him very much,
be brave,
let me stab him,
and burn him,
or allmighty,
God why you keep soo silent..?
where are You..?
do You think,this your unperfeck creation..?
so You think, You can ignoring us..?
YOU ARE JUST KEEP, SILENT..!!
just let me take care of this,
stab,
stab,
and stab,
i'll stab his heart,
and suck of his blood
and tears his flesh
then i'll throw him to the hell,
I HATE MY FATHER !!!

@elmira

Sajak untuk Senar Huzun ( tali kasihan )

bergegaslah katakan maaf,
sebelum bulan terlelap nyenyak,
sebelum malam berhenti menari,
sebelum sinar gemintang sirna menghilang,
jika aku adalah engkau
dapat kurasa asah ini
apa ada gores diluka hati..
maafkan,
aku hanya dapat berujar diam,
tak secuap kesah dapat tersampai,
pada titik-titik beku,
sajak untuk senar huzun,
teman, tunjukan salahku
kumeminta maafmu,
sebelum fajar datang menyingsing.


@elmira

Kupu Kupu

ini kupu-kupu menari lagi,
tak mengenal hari,
dan cuaca yang membasahi,
terus melayang pergi,
mencari kuncup kesana-kemari,
bertahan hidup dalam dekap sayap pagi,
menari-nari dalam silir-mamiri,
membumbung pegi,
melayang jauh meninggalkan bumi,
mengharap gapai langit lazwardi,
kupu-kupu
penghibur sang alam, penenang murka sang mentari,
kupu-kupu
tak pernah takut menjalani hari, walau ia tau, ia akan cepat mati,
kupu-kupu
begitu suci, padahal takdirnya penuh teka-teki,
hanya satu yang dapat dikatakan insani,
teruskanlah,
engkau menari-nari.


@elmira

Satu Resep Bunuh Diri

suram..
murkaku pada dunia
apa yang kalian lihat,
apa yang kalian pandang,
ku ingin buktikan perkataan TUHAN..
kehidupan setelah kematian
aku ingin berjalan dalam gelap,
ku ingin LARI dari ini semua !
TUHAN menungguku..
hei..dinda jangan terpaku menatapku,
dinda wanitaku jangan teteskan air mata untukku,
raihlah tanganku..
sentuh jemariku..
kemarilah..
ku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal..
tangisnya menjadi,meraung..memecah
keheningan malam,
kanda..hentikan,
lihat dunia...
saksikan sekitar,
aku mencintaimu..
senyumku mengembang..
revolver pindad kaliber 38 mm special,yang berada ditangan kananku
kuarahkan kepelipis kepalaku,
tangisnya makin menjadi..
air matanya membanjir,
peluru ini akan menembus kepalaku,
lalu menghancurkan otakku,
kutatap dia sekali lagi,
dinda..kematianku jadikanlah
pelajaran untukmu..
saksikan..
perhatikan..
nikmati bagaimana ajal menjemputku,
tatapnya memayu..memohon,
seakan yang ku lakukan salah,
senyumku mengembang indah..
kupejamkan mataku,
KEMATIAN..SEKARANG AKU DATANG..
KEHIDUPAN BARU SAMBUTLAH AKU...!!
hahahahahaha...
ku tarik pelatuknya..
lalu..
DOR.....!!!!!!!!


@elmira

Gila

jiwaku gila,
gilakah jiwaku,
jiwaku gilakah,
gilakah jiwaku,
jika jiwa kau gila,
gilakah jiwaku,
jiwaku gila,
gilakaukah jiwaku,
kalau gilaku gilakau,
gilaku gila kaukah,
jiwakaukah jiwaku,
jiwaku gila jika,
jika jiwaku gila,
jika gilaku gilakau,
gilakaku jiwaku,
gilaku jikagila kaukah,
gilakujiwakaukah,
jiwakakugilaku,
gilaakujiwakau.


@elmira

Sakit

otakku sakit,
sakit otakku,
otakku sakitkah,
sakitkah otakku,
kalau otakku sakit,
sakitkah otakkau,
otakku sakit,
sakitkaukah otakku,
kalau sakitku sakitkau,
otakku otak kaukah,
sakitkah otakku,
sakitkahakuotakkaukah,
sakitku otak kaukah,
sakitkah sakit otakku.


@elmira

Bunga Bunga Kapas

siang ini sunyi,
mataharipun malas untuk bersinar,
dapat kudengar cicau suara burung,
yang enggan-enggan bercicit ria,
pohonpun tak berdaun..
angin bertiup lembut pelan-pelan,
mataku tertuju pada pemandangan didepan sana..
bunga-bunga kapas,
mereka berterbangan,ditiup angin..
tipis-rampis..membumbung pergi,
menari-nari,canda-ria bersama..
merapat..lalu berputar..dan melayang..terbang kembali..
indahnya melihat bunga-bunga kapas menari-nari,
agaknya langit sedikit iri..
tik-tik..ku dengar suara rintikan..
oh..ternyata langit mengeluarkan hujan..
terhentilah kebahagian si bunga-bunga kapas,
satu demi satu sang bunga-buang kapas mulai jatuh ketanah dan mati..
menyedihkan..
matahari mulai marah,
langitpun bergegas cerah..
hujan seketika terhenti dan dapat kulihat bangkai bunga-bunga kapas yang terhempas ditanah..
tapi mengapa bunga-bunga kapas tak pernah bersedih..?
jawabnya..
karna bunga-bunga kapas dapat hidup kembali..
dan menari lagi diesok hari.


@elmira

Puan Jingga

curah hujan tetes embun,
pasir putih tenang kabut,
dinding es tersentuh lembut retak merambat hancur lebur,
itulah hati sang puan jingga,
dalam dekap sirapuh jiwa,
dalam alunan nyanyian balada,
oh..sipuan jingga sungguh malang lagi nista,
menghayal...
menjadi merpati bersayap indah,
pergi jauh melayang tinggi diangkasa,
mengitari singgasana milik Tuhan,
oh..sipuan jingga terjatuh dalam khayal,dan tak terbangun,
tanpa harus terbangun..


@elmira

Putri Air Mata

saat dimana,sang putri air mata bersedih..
dia dalam kesendirian,
saat dimana,sang putri air mata bernyanyi..
yang dia nyanyika,sebuah lagu balada,
saat dimana sang putri air mata tetawa..
tawanya diiringi air mata,
sang putri air mata,gadis cantik dengan seribu penderitaan..
sang putri air mata berambut hitam pekat,dengan kulit putih pucat,diiringi wajah murung kesedihan..
Tuhan,bolehkah sang putri air mata berpinta..
putri air mata hanya ingin hidup..
Tuhan diammu buat hati sang putri pilu..
putri air mata tak sekuat itu...


@elmira
 07 Agustus 2009 jam 8:50

Rintihan Dipan Kayu

ada nafas kita tercecer bisu,
seolah kecup petama menuntun kita pada pergulatan semu,
merengkuh asuh kuasa diri..
lemah pasrah kau papah,
membaringkan tubuhku diranjang kenikmatan...
gagahi..aku ucap tatapku sayu mengharap..
bibirku menggigil menanti nikmatmu geloramu..
cumbui aku,
laknat erangmu adalah debar hangat..
sentuh aku..
tubuhku menanti lumatmu,
rasakan karang engal nafas berat menggapaimu,
satukan tubuh..
ditelanjangku telanjangmu..
ah..
peluhmu membasahi kuyup digigil tubuhku,
mengoyak gelak hasrat mencapai puncak layang,
kau..dan..aku
dipertiga malam merenggang..
menghianati gelap tanpa sinar,
kau..dan..aku
melebuh dimadu lautan,
gugur menghampiri kenikmatan..
kau..dan..aku
lemas berpeluk tak melepas..


@elmira

Sajak untuk Elmira

sepagi lalu masih berentet embun menyungging,ini awal cerah entah sesaat lagi,
mentari masih condong setengah malas beranjak,
gerombol kut-kut menghuni dahan pinus setengah patah dipucuk meradu bernyanyi,
kabut mengenas sedikit pucat,menyimbah lalu pecah membasah,rinai sisa semalam,ini masih membunyi satu-dua tik-tik silih berganti,
elmira masih pula bersenap tatap,ini waktu menguntai segulung rindu entah siapa pemilik candu itu,
tak berjinkat,melekat tatap lekat lekat,lalu menerka sebayang mimpi,wajah imaji ini pagi,
berujar diam,tak secuap kesah tersampaikan,entah pada ubin-ubin yang kelu beku,
hanya diam memainkan,tetap pada tik-tik yang pecah membasah agaknya,
sajak pagi untuk elmira,bergegaslah sebelum matahari seperti marah,maka bangunlah.
from my true love..andaru


@elmira
 
 
 

gadis kupu-kupu

gadis kupu-kupu
Hei, kau gadis kupu-kupu.. pa bila ku buka sangkarmu, adakah dirimu akan menjadi binal?, JAWAB..!!, takkah dirimu lihat air mataku menghujam pedih menunggu!. Tetaplah dirimu disana jangan engkau melangkah sejengkalpun melihat dunia luar, tetaplah dalam sangkar, rajut senyummu hingga sempurna, tetaplah. Hingga sampai saatnya nanti matahari lelah pijar.

Bunga Kapas

Bunga Kapas
ah, bunga kapas.. pergilah terbang melayang mengawan yang menawan, lalu pulanglah kembali ceritakan padaku tentang lima warna musim.

pudar Harapan lamun

pudar Harapan lamun
Biarkan aku terjatuh, jangan takut! jangan pernah takut. Biar mereka yang di bawah sana tau!, bahwa aku memiliki apa yang mereka tak miliki. Biarkan mereka semua tau!, yang diatas maupun yang di bawah, bahwa aku masih memiliki Bentang, untuk nikmati hariku di letak tertinggi.
 
Copyright © Ranting Sepi
Using Protonema Theme | Bloggerized by AVR