hatiku bicara

kenapa kau tak pernah menghargaiku?

seburuk apakah aku?

ibaratkan hatiku
selaksa
serakan pecah
gelas

remuk bukan?

bahkan buluh perindu
tak mampu
menghibur

ah ..

pedihku datang menghujam
tepat disepertiga hati

dalam liang sanubari

aku sedih
bibirku menggigil

dalam mataku
hanya ada telaga retak

langit?
langit masih berada diataskan?
apa musim kemarau masih sama?
angin sudahkah menggugat?

aku terjatuh lagi
pe?cah!

sadarku mulai koma

apa bumi mash berputar?
lalu awan?
masikah putih?
cabak-cabak tetap mengepakkah?
mengapa bulan masih tertidur dibarat?
lalu malam kemana?
dan air mata kapan dapat mati?

sarau

aku yang gagu ambigu
harapanku yang pudar meramu

koma segera menggapai titik

: mati?

1 komentar:

Unknown mengatakan...

semoga mimi lekas sembuh ya! Mungkin bait ini takkan menghibur muram harimu!

Aku dan semua kan berdoa menanti ceria bait aksara mimi diberanda

 
 
 

gadis kupu-kupu

gadis kupu-kupu
Hei, kau gadis kupu-kupu.. pa bila ku buka sangkarmu, adakah dirimu akan menjadi binal?, JAWAB..!!, takkah dirimu lihat air mataku menghujam pedih menunggu!. Tetaplah dirimu disana jangan engkau melangkah sejengkalpun melihat dunia luar, tetaplah dalam sangkar, rajut senyummu hingga sempurna, tetaplah. Hingga sampai saatnya nanti matahari lelah pijar.

Bunga Kapas

Bunga Kapas
ah, bunga kapas.. pergilah terbang melayang mengawan yang menawan, lalu pulanglah kembali ceritakan padaku tentang lima warna musim.

pudar Harapan lamun

pudar Harapan lamun
Biarkan aku terjatuh, jangan takut! jangan pernah takut. Biar mereka yang di bawah sana tau!, bahwa aku memiliki apa yang mereka tak miliki. Biarkan mereka semua tau!, yang diatas maupun yang di bawah, bahwa aku masih memiliki Bentang, untuk nikmati hariku di letak tertinggi.
 
Copyright © Ranting Sepi
Using Protonema Theme | Bloggerized by AVR