tak mengenal hari,
dan cuaca yang membasahi,
terus melayang pergi,
mencari kuncup kesana-kemari,
bertahan hidup dalam dekap sayap pagi,
menari-nari dalam silir-mamiri,
membumbung pegi,
melayang jauh meninggalkan bumi,
mengharap gapai langit lazwardi,
kupu-kupu
penghibur sang alam, penenang murka sang mentari,
kupu-kupu
tak pernah takut menjalani hari, walau ia tau, ia akan cepat mati,
kupu-kupu
begitu suci, padahal takdirnya penuh teka-teki,
hanya satu yang dapat dikatakan insani,
teruskanlah,
engkau menari-nari.
@elmira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar