bila waktu terus bergulir maka
aku ada dalam pusara titik tanpa
berkesudahan, tanpa gelombang
namun tak bertenang, mengalun
namun tanpa riak
ini tentang sepi yang mengata
sebagaian manusia bahwa itu
adalah keindahan
dan ini masih tentang sepi
tentang dinding-dinding yang
membisu ambigu?
ini juga masih tentang sepi
tentang tak-tak ubin hening,
hujan yang tertahan, angin yang
mengembang menyempurna
langkias hampa
ini tentang sepi
tentang sesuatu yang hilang
dunia dalam kecerian
masih lagi tentang sepi saat
gemertak terdengar menyendiri
lalu Tuhan diam
lagi-lagi tentang sepi tentang
tangkai hati yang mendayung
semu
ini juga tentang sepi
yang tertanam pasti di belahan
tanpa rarai
dan ini tetap tentang
sepi saat matahari mencabut
paksa purnama, awan menjelabu
abu, langit tersimpul mati lalu
malam tersayat perih
ah, ini juga tentang sepi yang
selaksa cermin menanya namun
diam?
o, dandelion kirimkan aku separuh
warna musim agar para sepi
terhapus tanpa membekas dalam
alunan angkara yang menawan,
juga agar mereka di jumantara
menahu betapa kesepian begitu
menyakitkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar