di pagi yang mentari masih
nyenyak terlelap meninggalkan
jejak rengat, kumbang para peri
mulai menghias mewarnai
embun tanpa dawat juga tanpa
merentak namun dengan
serembah serembih purnama
yang tertikam semalam
ini tentang sernak pagi yang
seriah penuh peluh silam
bukan gegap gempita yang di
angan-angan
pun pagi yang merimas
di pagi yang mentari masih
nyenyak terlelap meninggalkan
jejak rengat, awan masih
menghitam langit penuh kelabu,
gerimis peluh merintik-rintik,
merimis lirihlirih membasahi demi
rintis tanpa pudara merisa arah
para kupukupu menggigil risik
dedaun menggerisik, langkias
merisik petuah peri
biarlah biar!
biar ku unjut pagi ini dengan untai
lalu sendiri merinai berteman
sesau inai
ah, ranting pijarmu tertelan rembi
: kabut yang menawar pagi
ingin ku genggam engkau hingga
melupa letak
@elmira
09 Juni 2010 [14:41]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar