sabit mimpi pada sadur selaka
perih...,
getaran memperdengarkan detingan nada diri
piano sedang menangis
mendengar mimpi signorina...,
piano dirimu jagabelaku
jua
bagai danghyang untukku
harap...,
ini bukan shiyal tapi perasaan sepaham
pada dentingan dan tangis yang menyelaras
hiasi deburan tiap-tiap mimpi
ditemani cahaya rembulan malam
hangatkan pemilik tubuh, sinari perak badan piano
berdenting
berdampingan
bagai dongeng
seindah duyung
lalu bersenandung
senandung milik signorina air mata;
"dirikukan terus berharap, meski hanya mimpi"
hanya mimpi.
@elmira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar