termenung difajar pagi merangkai embun butir demi butir
senandungkan syair pujian untukMu
pada diriMu yang selalu melindungi
apalah adanya diriku tanpaMu
Engkau yang Maha Pengasih
Engkau yang Maha Pengampun
difajar ini ku bersimpuh padaMu
termenung difajar pagi merangkai embun butir demi butir
menatap bingkai usang
adalah benar yang kita cinta akan pergi dan yang kita sayang akan sirna
tapi tidak dengan diriMu wahai Rabbku
tegarkan hatiku wahai Engkau pemilik 99 nama Maha Indah
termenung difajar pagi merangkai embun butir demi butir
hidup akan terus berjalan tak kenal belas kasih
padaMu kupasrahkan seluruh jiwa dan raga
dan hanya padaMu diriku bergantung
termenung difajar pagi merangkai embun butir demi butir
ribuan syair-syair bila dikumpulkan takkan pernah mengalahkan indanya KitabMu.
Andai ancala melebur
lautan membeku
bumi hancur
hanya diriMu satu yang abadi Zat yang Maha kuat
Engkaulah pemilik semua wahai Rabbku
Engkaulah pemilik langit dan bumi
Engkaulah cinta sejati yang ada dihati para hamba-hambamu
diriku mencintaimu wahai Rabbku
Engkau nafas dalam hidupku
ohh.. aku cinta Kau, aku cinta Kau.
@elmira
mari bersama menyulam kidung
Elmira Elaina Rapae
Saat mereka semua; dalam himpunan tawa dan bahagia. Aku tetap memilih diam dalam sepiku.
mataku air mataku mata
air mataku begitu laknat tak pernah mendengar gerutu puanya. nasehatku diacuh, hatiku gaduh, kemana aku harus mengadu ?
Pieris Rapae
Kalian lihat kupu-kupu. Dia adalah aku.
Harapan dikelopak matahari
aku ingin seindah kupu-kupu, selembut bunga kapas, dan setegak bunga matahari
Jejaring Sosial Terbaru PS ( People String ) Join Now
Ranting Sepi
reranting layuh, burung menyulam risau kicau-kicau melindap, langit menelan rupa, gugur sudah musim indahku
gadis kupu-kupu
Hei, kau gadis kupu-kupu.. pa bila ku buka sangkarmu, adakah dirimu akan menjadi binal?, JAWAB..!!, takkah dirimu lihat air mataku menghujam pedih menunggu!. Tetaplah dirimu disana jangan engkau melangkah sejengkalpun melihat dunia luar, tetaplah dalam sangkar, rajut senyummu hingga sempurna, tetaplah. Hingga sampai saatnya nanti matahari lelah pijar.
Bunga Kapas
ah, bunga kapas.. pergilah terbang melayang mengawan yang menawan, lalu pulanglah kembali ceritakan padaku tentang lima warna musim.
pudar Harapan lamun
Biarkan aku terjatuh, jangan takut! jangan pernah takut. Biar mereka yang di bawah sana tau!, bahwa aku memiliki apa yang mereka tak miliki. Biarkan mereka semua tau!, yang diatas maupun yang di bawah, bahwa aku masih memiliki Bentang, untuk nikmati hariku di letak tertinggi.
Copyright © Ranting Sepi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar