Galauku Gundah Gulana

Hujan masih meranum
Gulana datang merangum
Tak hirau lengkingan meraum

Tepian hati menangis
Sepaisepai diam meringis
Langit senyum merimis

Disebelah timur laut kediri
Dia diam tertegun sendiri

Berteman gundah yang tak terbendung
Selaksa langit dan mendung

Dirinya masih tetap menunggu
Bersama bibir yang tutur melagu

Juga jemari yang mendentingkan talu
Hingga bertalu-talu
Harapkan sembilu berlalu

Ide puisi : Dave Sky
@lmira
Kairo,
27 Februari 2010
Dirinya masih tetap menunggu
Bersama bibir yang tutur melagu

Tidak ada komentar:

 
 
 

gadis kupu-kupu

gadis kupu-kupu
Hei, kau gadis kupu-kupu.. pa bila ku buka sangkarmu, adakah dirimu akan menjadi binal?, JAWAB..!!, takkah dirimu lihat air mataku menghujam pedih menunggu!. Tetaplah dirimu disana jangan engkau melangkah sejengkalpun melihat dunia luar, tetaplah dalam sangkar, rajut senyummu hingga sempurna, tetaplah. Hingga sampai saatnya nanti matahari lelah pijar.

Bunga Kapas

Bunga Kapas
ah, bunga kapas.. pergilah terbang melayang mengawan yang menawan, lalu pulanglah kembali ceritakan padaku tentang lima warna musim.

pudar Harapan lamun

pudar Harapan lamun
Biarkan aku terjatuh, jangan takut! jangan pernah takut. Biar mereka yang di bawah sana tau!, bahwa aku memiliki apa yang mereka tak miliki. Biarkan mereka semua tau!, yang diatas maupun yang di bawah, bahwa aku masih memiliki Bentang, untuk nikmati hariku di letak tertinggi.
 
Copyright © Ranting Sepi
Using Protonema Theme | Bloggerized by AVR