Titik Nadir

senja sudah gugur
dicabut paksa angin pagi

malam putih memucat
langit menjelabu hitam

matahari berdarah
ditikam rintihan dunia

mata menangis
hujan disimpul mati

itu tentangku, Tuhan
: sendiri tebunuh sepi


@elmira
Kairo,
10 Maret 2010 [19:24]

2 komentar:

Vester Cobain mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Sonny Sitorus mengatakan...

wah... komposisi kata yang bagus

Cool...!

 
 
 

gadis kupu-kupu

gadis kupu-kupu
Hei, kau gadis kupu-kupu.. pa bila ku buka sangkarmu, adakah dirimu akan menjadi binal?, JAWAB..!!, takkah dirimu lihat air mataku menghujam pedih menunggu!. Tetaplah dirimu disana jangan engkau melangkah sejengkalpun melihat dunia luar, tetaplah dalam sangkar, rajut senyummu hingga sempurna, tetaplah. Hingga sampai saatnya nanti matahari lelah pijar.

Bunga Kapas

Bunga Kapas
ah, bunga kapas.. pergilah terbang melayang mengawan yang menawan, lalu pulanglah kembali ceritakan padaku tentang lima warna musim.

pudar Harapan lamun

pudar Harapan lamun
Biarkan aku terjatuh, jangan takut! jangan pernah takut. Biar mereka yang di bawah sana tau!, bahwa aku memiliki apa yang mereka tak miliki. Biarkan mereka semua tau!, yang diatas maupun yang di bawah, bahwa aku masih memiliki Bentang, untuk nikmati hariku di letak tertinggi.
 
Copyright © Ranting Sepi
Using Protonema Theme | Bloggerized by AVR